Di malam tiga gelita, aku bercermin di antara kelam dan kalam
Kuselisik Dimensi bersuguhkan abstraksi bentala, cakrawala, dan dirgantara
Di sana kelam mengundangku mencerca, sedang kalam menyuguhiku keilahian
Aku kemudian menimbang pada jirat dan pusar.
Di malam tiga gelita, hati memantik renjana tetapi merengkuh usia
Nama dan rupa tiada beda dalam waktu yang sama
Aku terdiam pada tiga gelita yang terjaga
Memandang cahaya yang tetak dalam hati yang buta
Di malam tiga gelita, kumulai langkah dalam sadar
Kupukal pengakhiran dalam kepal permulaan
Kulantas gulita di tengah maya
Lalu menepi di antara mara dunia
0 Comments:
Posting Komentar